Potret 8

Delapan "8",sebuah hitungan yang menggambarkan sesuatu yang saling berhubungan erat meski terlihat tidak beraturan.Dan delapan bulan aku berada pada kerumitan kita,iya aku kamu dan kita.Mungkin "Delapan" itu terlalu sedikit.Kenapa tidak memakai puluhan bahkan ratusan hari,mungkin akan terlihat lebih banyak dalam hitungan.Tapi kisah yang terkandung tidak akan habis.Buku dengan kapasitas 8.000 halaman juga tidak cukup memuat tulisan tentang kamu.Flashdisk dengan ukuran 8Gb pun tidak mampu menyimpan file-file tentang kebahagiaan kita.Namaun aku berharap kamu mau menyisikan 8% kotak kenanganmu untuk menyimpan kebahagian kita.Aku tidak berharap lebih untuk merubah ataupun melanjutkan 8 ke 9 atau ke 10.Bahkan sampai ribuan angka di belakangnya.Hanya saja ketika 8 itu terbolak balik ia mampu tetap terlihat sebagai angka 8.

Hanya Sebuah Cangkir

"Kamu,persimpangan mana lagi yang akan kamu lewati?. Rumah mana lagi yang akan kamu huni? tidakah berhenti sejenak disini,iya disini tidak ada jarak antara aku dan kamu,tidak ada jauh,tidak ada dekat,tidak ada rindu.Disini seperti biasa kita berbicara hujan,masih ingat cerita sepasang cangkir yang selalu tertawa di atas kebersamaan?,meski mereka tidak terikat pada satu tali yang mungkin terasa rapuh,tapi mereka tidak menunjukan bahwa mereka itu semu, mereka siapa?,apakah kita iya kita aku dan kamu sepasang cangkir itu?entahlah.Mereka itu apa?berisikan apa kedua cangkir itu?apa berisikan kenangan kah? apa hanya berisikan kata-kata gila kah? segila apakah kata-kata itu?yang aku tahu cangkir itu berisi senyum,lelucon,dan kebahagiaan. Aku tahu cangkir itu bisa pecah suatu saat nanti,tapi ia selalu menutupi keretakannya sebelum pecah.Tapi,sekarang isi cangkir itu sudah habis di tenggak seseorang,habis dan tak tersisa mungkin iya terlalu menikmatinya,hingga tidak menyisakannya.Namun sampai detik ini ketika tulisan ini sedang di baca cangkir itu tidak akan pernah pecah,cangkir itu selalu menunggu untuk terisikan suatu kebahagiaan lagi.